Info Seputar Sukabumi

Tampilkan postingan dengan label Gadget. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gadget. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Maret 2018

Review DSLR Canon 2000D dan 4000D

Review DSLR Canon 2000D dan 4000D
DSLR Canon 2000D VS 4000D

Berikut ini adalah Review DSLR Canon 2000D dan 4000D:

Kamera mirrorless Canon EOS M50 mungkin menjadi kamera Canon terbaru yang paling menarik pada tahun ini. Namun, hal ini bukan serta merta mengalihkan perhatian dari duet terbaru dari lini kamera DSLR, yaitu Canon 2000D dan 4000D ini.

Kedua kamera ini mungkin memang tak menjadi objek incaran para penggila kamera Canon tahun ini, tapi mereka bisa menjadi perangkat awal yang serbaguna bagi mereka yang baru ingin mempelajari kamera DSLR dengan lensa yang bisa diganti-ganti.

Canon memposisikan kamera 2000D dan 4000D ini sebagai pintu pembuka bagi kamu untuk mengenal kamera DSLR dan lensa EOS dari Canon. Artinya, Canon mengemas mereka dengan teknologi yang cukup mumpuni.

Canon 4000D berada di urutan paling bawah dari lini kamera EOS Canon yang diperkuat dengan 15 seri kamera. Ia memiliki sensor sebesar 18MP dengan prosesor Digic 4+, kombinasi ini dapat kamu temui pada EOS 7D pada tahun 2009 silam. Meskipun demikian, sensor sebesar 18MP masih lebih dari cukup bagi para pemula.

Sementara itu, 2000D hadir sebagai pengganti dari kamera DSLR entry-level yang dirilis tahun 2016, yaitu 1300D. 2000D hadir dengan sensor yang telah diperbarui dengan 24MP APS-C. Sensor sebesar ini dipasang dalam rangka menjaga persaingannya dengan kamera kompetitor yang serupa, seperti Nikon D3400.

Jika selama ini kamera bekas adalah pilihan terbaik untuk mulai belajar kamera DLSR, sekarang kamu bisa melirik kamera baru untuk belajar berkat kehadiran dua kamera ini.

Canon membanderol Canon 2000D dengan harga di kisaran Rp7 jutaan untuk bodi saja atau sektiar Rp9 jutaan jika membelinya dengan paket lensa EF-S 18-55mm IS.

Sementara itu, Canon 4000D memiliki banderol harga yang lebih murah lagi. Canon membanderolnya seharga Rp5 jutaan untuk bodi saja. Sungguh menarik bukan? Dengan harga segini kamu tak perlu lagi mengkhawatirkan jumlah shutter count seperti saat sedang ingin membeli kamera bekas.

Dilihat dari harga, kedua kamera ini terlihat cukup mirip dan beda tipis. Faktanya, 4000D ini memang versi lebih murahnya dibandingkan dengan 2000D.

Selain dari ukuran sensornya yang berbeda, perbedaan utama di antara keduanya adalah dalam soal material bahannya.

Harga 4000D bisa lebih murah karena tidak memiliki koreksi diopter pada viewfinder-nya (sehingga pengguna kacamata tidak bisa mengubah fokusnya) dan menggunakan lens mount berbahan plastik.

Tak usah berharap lebih jika kamu mengeluarkan sejumlah uang yang terbilang terjangkau untuk sebuah kamera DSLR. Salah satunya adalalah fitur layar sentuh. Kedua kamera ini tak didukung dengan fitur layar sentuh.

Namun, sebagai jembatan  penghubung dari kamera smartphone ke kamera DSLR, kedua kamera ini memiliki pilihan konektivitas yang sangat berguna.

Keduanya memiliki konektivitas WiFi untuk mengirimkan gambar. 2000D bahkan lebih lengkap lagi karena didukung dengan fitur NFC sebagai konektivitas.

Ini yang masih dipertanyakan sampai kedua kamera ini benar-benar dirilis ke pasaran. Namun, mengingat banderol harganya sebaiknya kamu jangan berharap lebih.

Apalagi Canon 1300D (pendahulu 2000D) memiliki terlalu banyak kompromi dibandingkan dengan saingannya seperti Nikon D3400. Kedua kamera ini hadir untuk meramaikan pasar kamera DSLR terjangkau yang ada di pasaran saat ini.
 

Jumat, 09 Maret 2018

Dampak Negatif Gadget Terhadap Anak-anak

Dampak Negatif Gadget Pada Anak
Dampak Negatif Gadget Terhadap Anak-anak
Dampak Gadget Terhadap AnakGadget mempunyai peranan positif dan juga negatif dalam kehidupan sehari-hari. Gadget telah menjadi hal penting yang tidak bisa lepas dari genggaman kita dan hal ini tentunya juga mempengaruhi anak kita. Memang penggunaan gadget pada anak tidak bisa dipungkiri karena perkembangan jaman yang sekarang serba teknologi. Untuk itu, inilah 5 efek negatif gadget pada anak beserta solusinya supaya anak kita tidak terbawa kearah negatif.

Berikut ini adalah Dampak Negatif Gadget pada Anak:

1. Mengganggu pertumbuhan otak anak
Pada usia 0-2 tahun, otak anak bertumbuh dengan sangat cepat. Pertumbuhan otak berlangsung hingga usia 21 tahun. Perkembangan otak anak dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan.
Stimulasi berlebih dari gadget pada otak anak yang sedang berkembang, dapat menyebabkan keterlambatan koginitif, gangguan dalam proses belajar, tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri. Hal ini tentunya menjadi salah satu efek negatif gadget untuk anak.

2. Menyebabkan obesitas
Penggunaan televisi dan video game berkaitan dengan meningkatkatnya kasus obesitas pada anak. Alat elektronik yang dipasang di kamar anak dan bisa diakses secara pribadi dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak 30%. 

30% dari anak yang menderita obesitas, akan mengalami diabetes, hingga memiliki risiko tinggi stroke dini atau serangan jantung, serta usia harapan hidup yang rendah hal ini dikarenakan karena ketika anak bermain gadget, anak akan kurang bergerak sehingga menyebabkan penumpukan lemak dan otomatis memberi efek negatif pada anak.

3. Sifat Kecanduan
Ketika anak terlalu lama bermain gadget tanpa pengawasan orangtua akan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan juga motorik anak. Anak menjadi tertutup dan kurang berosialisasi, bahkan anak bisa jadi kurang asupan makanan karena terpaku oleh layar gadget. Hal ini juga memberikan efek negatif pada anak.

4. Gangguan tidur
75% anak usia 9-10 tahun mengalami kurang tidur karena penggunaan teknologi tanpa pengawasan terutama pada malam hari. Efek negatif gadget juga bisa berujung pada kekurangan tidur yang akan berdampak buruk terhadap nilai sekolah mereka, karena otak berkembang dengan baik dan regenerasi darah merah juga dilakukan saat kita tidur. Anak tentunya butuh tidur yang cukup agar otaknya bisa berfungsi dengan baik.

5. Gangguan mental
Penelitian di Bristol University  tahun 2010 mengungkapkan bahwa bahaya penggunaan gadget pada anak dapat meningkatkan efek negatif seperti risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang perhatian, autisme, kelainan bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya interaksi anak dengan sekitar.

Solusi untuk mencegah anak mendapatkan efek negatif dari gadget, tentunya diperlukan peranan orangtua di dalamnya. Pembatasan penggunaan gadget seperti smartphone dan tablet menjadi faktor penting untuk mengurangi efek negatif penggunaan gadget pada anak. 

Membatasan yang paling efektif adalah dengan penggunaan gadget maksimal 2 jam seharinya. Selain itu, orangtua juga harus tetap mengawasi apa saja yang dilakukan anak dengan gadget tersebut dengan begitu anak akan lebih terkontrol dan tidak menyalahgunakan gadget tersebut.

Nah itu dia 5 efek negatif gadget pada anak beserta solusinya. Yuk lebih waspada lagi terhadap aktifitas anak kita. Selain membatasi pemakaian gadget, tentunya nutrisi dan vitamin yang baik juga diperlukan untuk perkembangan anak.